Sebenarnya ada banyak tool serupa, ada yang berbayar, ada pula yang open source. Yang berbayar diantaranya: imap-sync, imap_tools, Cyrus utils, dll.
Baiklah kita mulai take action!
Kali ini saya menggunakan Linux Ubuntu karena kebetulan offlineimap sudah tersedia di Ubuntu Package:
- Install offlineimap di Ubuntu, jalankan command berikut ini:
$sudo apt-get install offlineimap
- Siapkan konfigurasi kedua IMAP server. Konfigurasikan IMAP server sumber sebagai remoteconfiguration, dan IMAP server tujuan sebagai localconfiguration.
file: migrasi-imap.conf
[general] accounts = yahoo2gmail [Account yahoo2gmail] remoterepository = Yahoo localrepository = Gmail [Repository Yahoo] type = IMAP remotehost = imap.mail.yahoo.com remoteuser = john.doe@yahoo.com remotepass = secret ssl = yes [Repository Gmail] type = IMAP remotehost = imap.gmail.com remoteuser = john.doe@gmail.com remotepass = secret ssl = yes
- Jalankan offlineimap dengan command berikut:
$offlineimap -c migrasi-imap.conf
- offlineimap ini melakukan sinkronisasi 2 arah, artinya email yang ada di IMAP server sumber akan di-transfer ke IMAP server tujuan, begitu juga sebaliknya.
- Proses delete email juga akan dimigrasikan, hal ini cukup merepotkan jika Anda melakukan beberapa kali percobaan migrasi, karena jika tidak hati-hati maka email yang ada di IMAP server sumber juga akan ikut terhapus.
- Perhatikan konversi IMAP folder dari satu platform ke platform yang lain. Beberapa platform memiliki format yang sedikit berbeda, seperti GMail misalnya. Folder Drafts, Sent items dan Trash adalah:
- [Gmail].Drafts
- [GMail].Sent Items
- [Gmail].Trash